
Tahun 2014, Kementerian Kesehatan menerbitkan IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) yang kedua, berbasis hasil Riskesdas tahin 2013. IPKM yang pertama diterbitkan pada tahun 2010 berbasis data Riskesdas 2007. IPKM basis Riskesdas 2013 ini terdiri dari 30 indikator utama kesehatan, dan mampu dikelompokkan ke dalam 7 sub-indeks yaitu: kesehatan balita, kesehatan reproduksi, sikap kesehatan, pelayanan kesehatan, penyakit menular, penyakit tidak menular dan kesehatan lingkungan.
Untuk sub-indeks pelayanan kesehatan, indikator yang dicakup yaitu sebagai berikut.
- Persalinan oleh tenaga kesehatan di akomodasi kesehatan
Proses persalinan dibantu tenaga kesehatan dan dilaksanakan di akomodasi kesehatan dengan unit analisis balita. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter kandungan, dokter umum, bidan, dan perawat/ nakes lainnya. Fasilitas kesehatan yang dimaksud yaitu RS pemerintah, RS swasta, Rumah Bersalin, Klinik, Praktek Nakes, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Polindes/ Poskesdes.
- Kecukupan jumlah dokter
Kecukupan tenaga dokter adalah proporsi kecamatan dalam satu kabupaten yang mempunyai rasio dokter cukup. Rasio dokter cukup kalau terdapat minimal 1 dokter per 2.500 penduduk kecamatan.
- Kecukupan jumlah posyandu
Kecukupan jumlah posyandu ialah proporsi desa dalam satu kabupaten yang mempunyai rasio posyandu cukup. Rasio posyandu cukup jikalau jumlah posyandu minimal 4 posyandu per desa.
- Kecukupan jumlah bidan
kecukupan jumlah bidan yaitu proporsi desa dalam satu kabupaten yang memiliki rasio jumlah bidan cukup. Rasio jumlah bidan cukup jikalau terdapat minimal 1 bidan per 1.000 penduduk desa.
- Kepemilikan Jaminan Pelayanan Kesehatan
Penduduk yang memiliki minimal salah satu jenis jaminan pelayanan kesehatan. Jenis jaminan yang dimaksud ialah Askes/JPK PNS/Veteran/ Pensiun, JPK Jamsostek, Asuransi Kesehatan Swasta, Tunjangan Kesehatan Perusahaan, Jamkesmas, Jamkesda.
Atas dasar nilai sub-indeks pelayanan kesehatan, peringkat 10 terbaik kabupaten/kota yakni sebagai berikut.
Tabel 1. Sepuluh kabupaten/kota terbaik berdasarkan sub-indeks pelayanan kesehatan reproduksi
No | Kabupaten/Kota | Pelayanan Kesehatan |
---|---|---|
1 | Magelang | 0.8394 |
2 | Solok | 0.8225 |
3 | Padang Panjang | 0.8209 |
4 | Denpasar | 0.8089 |
5 | Surakarta | 0.7855 |
6 | Bukittinggi | 0.7853 |
7 | Kediri | 0.7646 |
8 | Madiun | 0.7331 |
9 | Sabang | 0.7105 |
10 | Banda Aceh | 0.7100 |
Sumber: IPKM, Balitbangkes, 2014
Tampak bahwa 10 besar diduduki oleh kota di Indonesia.
Untuk kelompok kabupaten saja, maka peringkat pelayanan kesehatan terbaik yaitu sebagai berikut.
Tabel 2. Sepuluh kabupaten terbaik menurut sub-indeks pelayanan kesehatan
No | Kabupaten | Pelayanan Kesehatan |
---|---|---|
1 | Gianyar | 0.7011 |
2 | Tabanan | 0.6738 |
3 | Badung | 0.6431 |
4 | Jembrana | 0.6258 |
5 | Sleman | 0.6242 |
6 | Klungkung | 0.6187 |
7 | Sukoharjo | 0.5747 |
8 | Penajam Paser Utara | 0.5746 |
9 | Karang Asem | 0.5725 |
10 | Kulon Progo | 0.5699 |
Sumber: IPKM, Balitbangkes, 2014